Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, BREBES- Petani di Kabupaten Brebes mengeluhkan maraknya bawang merah ilegal dari luar negeri atau impor yang masuk ke Indonesia.
Mereka mengkhawatirkan dengan banyaknya bawang merah impor yang mengakibatkan stok berlebih di pasar berdampak pada harga turun drastis.
Seorang petani bawang merah asal Kecamatan Larangan, Brebes, Jumarso (35) menjelaskan saat ini tanaman bawang merahnya sudah memasuki masa panen.
"Kami khawatir pas masa panen, harga justru anjlok karena bawang merah ilegal yang membanjiri pasaran," ucapnya, Rabu (2/5/2018).
Ia mengungkapkan saat ini harga bawang merah di tingkat petani sudah turun karena dampak yang ditimbulkan bawang merah ilegal.
Saat ini perkilogram kisaran Rp 21.000 yang sebelumnya Rp 24.000.
Harga itu sudah cukup menyenangkan bagi para petani lantaran beberapa waktu yang lalu harga bawang mendekati titik nadir di bawah Rp 10 ribu perkilogram.
Setelah terpuruk kurang lebih selama 8 bulan pada 2017, banyak petani yang merugi. Ditambah pada awal 2018, banyak lahan tanaman tergenang banjir.
"Nah, pada saat April 2018, harga mulai merangkak naik yang diharapkan dapat mengobati kerugian petani di periode panen sebelumnya."
http://www.tribunnews.com/regional/2018/05/02/petani-bawang-di-brebes-khawatir-maraknya-impor-bawang-merah-ilegal-saat-panen-harga-jatuh
0 Response to "Petani Bawang di Brebes Khawatir Maraknya Impor Bawang Merah Ilegal, Saat Panen Harga Jatuh"
Posting Komentar