Rawinja setiap hari berjalan kaki dari rumahnya menuju ke sungai dengan membawa dulang dan ember, kadang kala ditemani anak atau cucunya. Jarak dari rumah ke sungai untuk mendulang hanya berkisar 100 meter.
Menikmati masa tuanya, Rawinja terus mendulang emas untuk menopang hidupnya, meski saat ini anak-anaknya telah dewasa dan sudah berkeluarga.
Aktivitas mendulang yang digelutinya sudah berlangsung lama sejak dirinya berusia sekitar 10 tahun.
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/05/30/kisah-nenek-pendulang-emas-di-sungai-kadong-kadong
0 Response to "Kisah Nenek Pendulang Emas di Sungai Kadong-kadong"
Posting Komentar