(Tribunjatim.com/Januar Adi Sagita)
TRIBUNNEWS.COM - Polisi merupakan ujung tombak negara untuk memberantas kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Di antara berbagai kisah heroik polisi menumpas kejahatan, ada satu kisah yang bisa jadi menggetarkan hati Anda.
Kisah ini muncul di balik mendiang perwira tinggi polisi, Jenderal Hoegeng.
Jenderal Hoegeng adalah aparat penegak hukum yang menjabat sebagai Kapolri sejak 9 Mei 1968.
Namun, saat duduk di puncak kariernya, Jenderal Hoegeng justru harus menelan pahitnya kenyataan.
Jabatan Jenderal Hoegeng tiba-tiba dicopot Presiden Soeharto pada 2 Oktober 1971.
Dilansir Tribunjatim dari Kompas.com, sebelumnya, Jenderal Hoegeng sempat ditawari menjadi duta besar Swedia dan Belgia.
Namun, tawaran itu ia tolak mentah-mentah.
Jenderal Hoegeng bersikukuh ingin mengabdikan dirinya di tanah air.
Namun, fakta berkata lain.
Usianya yang masih 49 tahun harus digantikan senior yang berusia empat tahun lebih tua, Jenderal Moh Hasan.
Akhirnya, Jenderal Hoegeng terpaksa pensiun dini pada usia yang masih produktif.
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/07/07/sempat-rasakan-puncak-karir-begini-nasib-jenderal-hoegeng-usai-usut-perkosaan-gadis-penjual-telur
0 Response to "Sempat Rasakan Puncak Karir, Begini Nasib Jenderal Hoegeng Usai Usut Perkosaan Gadis Penjual Telur"
Posting Komentar