Sikapi Pernyataan Fahri Hamzah, BPS: Beda Kerawanan dengan Kemiskinan

Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Kepala Subdit Kerawanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Ahmad Avenzora menanggapi pernyataan Fahri Hamzah yang mengatakan pemerintah harus transparan soal angka kemiskinan yang menyentuh 1 digit.

Ahmad mengatakan bahwa antara definisi kerawanan yang dilontarkan Fahri Hamzah dan kemiskinan berbeda.

"Kami mengukur kemiskinan itu kan dengan melihat berapa sih kebutuhan dasar kita, dari nilai rupiah, itu namanya kemiskinan moneter," ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/7/2018).

Baca: Pengamat: Biarkan Pak JK Pensiun, Jangan Dipaksa Jadi Cawapres

Dikatakan Ahmad, kalau kerawanan itu contohnya kekerasan terhadap perempuan, atau anak jalanan, atau perdagangan manusia.

"Itu agak berbeda ya, jadi bisa saja kerawanan ini di mana-mana, tapi kemiskinan tetap menurun. Jadi tidak ada hubungan secara langsung," tambahnya.

Baca: Dirjen Pas Kemenkumham Sambangi Lapas Sukamiskin

Soal transparansi dalam angka kemiskinan, Ahmad menegaskan bahwa BPS sudah transparan.

"Kami mengukur 2.100 kilo kalori sebagai batasan. Ketika pada Maret ada 25 juta yang mengonsumsi di bawah 2100 kilokalori ya itulah faktanya seperti itu," tambahnya.

Ditambahkan pula oleh Ahmad bahwa angka kemiskinan menyentuh 1 digit sebenarnya bukanlah hal yang istimewa.

Baca: Culik Seorang Bocah Perempuan, Pedagang Asongan di Stasiun Tanah Abang Diringkus Polisi

"Kalau lihat 1 digit itu tren penurunannya kan 0,3. Periode-periode sebelumnya juga pernah terjadi seperti itu. Tetapi yang menjadi perhatian perubahan 0,3 itu menjadi 1 digit sekarang," ujarnya.

Ditegaskan Ahmad bahwa BPS tidak melakukan pekerjaan yang memiliki unsur politis.

"Kami sudah tranparan dan enggak ada unsur politis," katanya.

Sebelumnya, pada Selasa (16/7/2018) lalu, Wakil Ketua DPR Fahri mengatakan pemerintah seharusnya lebih transparan untuk menyampaikan data dan fakta keadaan masyarakat Indonesia.

Alasannya, menurut Fahri, data lainnya mengatakan bahwa kedalaman kemiskinan di Indonesia mengatakan makin tinggi.

"Kerawanan kemiskinan kita itu makin luas, rawan itu artinya apa? Ini garis kemiskinan, kemiskinan itu bermain di sekitar sini, jadi tidak ada progres bahwa masyarakat itu betul-betul meninggalkan kemiskinan," ucap Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/07/22/sikapi-pernyataan-fahri-hamzah-bps-beda-kerawanan-dengan-kemiskinan

0 Response to "Sikapi Pernyataan Fahri Hamzah, BPS: Beda Kerawanan dengan Kemiskinan"

Posting Komentar