Sirup Markisa Buatan Kampung Lawas Maspati, Herbal dan Menyehatkan

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Perjalanan kami mengenal Kampung Lawas Maspati, Surabaya, berawal dari dua makam suami istri yaitu Raden Karyo Sentono dan Mbah Buyut Suruh.

Mereka adalah kakek dan neneknya Sawungaling. Raden Karyo Sentono dan Mbah Buyut Suruh wafat sebelum masa kolonial belanda. Mbah Buyut Suruh dikenal oleh warga hingga sekarang sebagai pelopor yang mendirikan Maspati.

Usai tahu akan sejarah dua makam yang berada di tengah permukiman, kami pun diajak ke Rumah Bu Susi. Bus Susi sendiri merupakan salah satu warga RT V yang memproduksi olahan dari buah Markisa.

Baca: Tahun Ini Pemudik Sepeda Motor Berkurang Hingga 40 Persen

Kebetulan saja, saat kami berkunjung, Bu Susi yang ditemani anaknya, Veni sedang sibuk membuat sirup. Kami melihat langsung bagaimana proses pembuatan sirup alami dari Markisa yang dikatakannya dibuat tanpa gula buatan dan bahan pengawet.

“Cara buatnya mudah. Cuma butuh sari buah markisa yang sudah disaring, kemudian air dan gula,” kata Bu Susi sembari mengaduk gula yang ada dalam panci.

Menurut Susi para pengungjung yang datang ke Kampung Lawas Maspati pun bisa berkesempatan melihat langsung bagaimana cara pembuatan sirup ini.

“Biasanya kami kalau ada rombongan yang datang, ibu-ibu di sini dikumpulin, kita perlihatkan bagaiman cara membuat ini. Tapi, bukan Cuma markisa, ada olahan lainnya seperti lidah buaya, jahe, dan cincau,” sambungnya.

Selain melihat, para pengunjung juga dapat merasakan dan membeli olahan sirup markisa buatan Bu Susi dan Veni. Sirup berwarna kuning itu, ia jual dengan harga 28 ribu untuk 350 ml, dan delapan ribu untuk yang bisa langsung diminum.

Baca: Terobos Palang, Mesin Mobil Mendadak Mati hingga Tertabrak KRL di Tangerang, 2 Orang Tewas

Tak hanya sirup, Bu Susi juga membuat olahan lain yang bahan bakunya tetap menggunakan buah markisa.  Selai Markisa. Berbeda dengan sirup, cara pembuatan selai diperlukan bahan tambahan seperti rumput laut.

Menurutnya, rumput laut yang berkualitas akan membuat selai menjadi lebih enak. Kualitas dan rasa dari olahan Markisa Bu Susi pun diakunya sudah menarik tokoh-tokoh penting, seperti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani dan artis Zaskia Sungkar.

“Waktu itu, Bu Risma juga pernah ke sini. Kalau artisnya Zaskia Sungkar. Sama mereka juga mau tahu cara pembuatannya seperti apa, jadi kita sempat kasih lihat caranya,” kata wanita keturunan Minang tersebut.

Sudah mulai banyaknya peminat, Bu Susi dan Veni pun berencana ingin memproduksi olahannya lebih banyak. Bahkan, ia mengaku tengah mengurus izin dari Badan Pengawan Obat dan Makanan sebelum akhirnya dijual bebas di toko-toko resmi.

Cerita Bu Susi dan Veni dalam mengolah buah markisa adalah salah satu aktivitas warga Kampung Lawas Maspati yang hidup mandiri dan kratif. Bagi mereka, Kampung Lawas Maspati bukan hanya sekadar permukiman biasa, tapi permukiman percontohan yang patut ditiru oleh masyarkat Indonesia. Kerja sama, kreatif dan inovasi.

Caption: Ibu Susi saat membuat sirup Markisa di kediamannya yang berada di RT V, Kampung Lawas Maspati, Surabaya. 

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/travel/2018/06/17/sirup-markisa-buatan-kampung-lawas-maspati-herbal-dan-menyehatkan

0 Response to "Sirup Markisa Buatan Kampung Lawas Maspati, Herbal dan Menyehatkan"

Posting Komentar