Pria Asal Pasuruan Ini Berbagi Pengalamannya di Stasiun Pasar Senen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penumpukan sejumlah pemudik di Stasiun Pasar Senen, Selasa (12/6/2018) memiliki ceritanya tersendiri. Salah satunya adalah pemudik yang datang jauh hari sebelum waktu keberangkatannya.

Muhammad Rohman Arifin (47) dalam keberangkatannya menuju Pasuruan, Surabaya, dirinya sudah datang dari pukul 12.00 WIB, padahal jam keberangkatannya ada di jam 15.30 WIB.

"Karena supirnya mau mudik juga ke Garut jadi kasian kalo disuruh nunggu sampai sore," ucap Rohman, di Stasiun Pasar Senen, Selasa (12/6/2018).

Mendapatkan tiket sekitar tiga minggu sebelumnya, pria berprofesi sebagai karyawan swasta ini memperoleh tiket kereta api kelas eksekutif Gumarang jurusan Jakarta-Surabaya, seharga Rp 650 ribu dengan pembelian lewat online.

"Dapat tiketnya sekitar tiga mingguan lewat online, kelasnya eksekutif Gumarang, seharga Rp 650 ribu, harganya kalau online stabil," katanya.

Rohman mengaku tidak kesulitan mendapatkan tiket kereta apinya, namun ia menyebut perlu beberapa trik untuk memperolehnya.

Salah satunya adalah dengan cara "pantengin" situs pembelian kereta api online, dengan me-"refresh"nya sehingga apabila ada bangku kosong atau adanya pembatalan dari pemudik lain, maka langsung bisa diambil sesegera mungkin.

Pilihan moda transportasi kereta api, kata Rohman, karena sering kelelahan jika menggunakan bis, dan harganya lebih ringan jika dibandingkan pesawat. Waktu sampainya pun dapat di prediksi

"Kereta kan kalau misalnya capek duduk, bisa jalan-jalan (di lorong gerbong) jadi nggak terlalu capek, kalau di bis capek," sebut Rohman.

"Waktunya bisa di prediksi, paling selisih setengah jam, harganya juga lebih ringan dari pesawat," imbuhnya.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/06/12/pria-asal-pasuruan-ini-berbagi-pengalamannya-di-stasiun-pasar-senen

0 Response to "Pria Asal Pasuruan Ini Berbagi Pengalamannya di Stasiun Pasar Senen"

Posting Komentar