Mantan Pendeta Mengatakan Ex-Jihadis \'Orang yang Berkesan\'

Seorang mantan pendeta Katolik mengatakan tak bisa mengerti mengapa Australia tidak ingin mantan jihadis, Muhammad Manwar Ali datang.

Ali pembicara utama di acara \'Pemikiran Gelap dan Berbahaya\' sebagai bagian dari festival \'Dark Mofo\' di Hobart telah mengajukan permohonan visa 30 April lalu. Tapi baru di awal bulan Juni ia diberitahu jika proses visanya akan memakan waktu "berbulan-bulan.

Mantan pendeta Katolik, penyiar dan sejarawan Paul Collins mengatakan Ali adalah "orang yang paling mengesankan".

"Anda ingin pria seperti ini di Australia," kata Paul.

"Pria ini, saya merasa setuju dengan satu hal pun yang dikatakannya."

Paul mengatakan Ali adalah orang rasional dan masuk akal.

"Dia adalah tipe manusia yang kita butuhkan untuk dialog antara umat Kristen dan Islam," katanya.

"Pada akhirnya, satu-satunya cara untuk menangani terorisme adalah mulai berbicara kepada orang-orang."

Ali mengakui latar belakangnya \'sangat bermasalah\'

Jurnalis Australia yang pernah dipenjara di Mesir tahun 2013, Peter Greste mewawancarai Ali, ilmuwan sekaligus aktivis perdamaian Inggris melalui tautan video ke London di acara tersebut hari Minggu (10/06).

Kepada 800 orang penonton ia mengatakan telah jujur ​​kepada pihak berwenang tentang masa lalunya.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/australia-plus/2018/06/17/mantan-pendeta-mengatakan-ex-jihadis-orang-yang-berkesan

0 Response to "Mantan Pendeta Mengatakan Ex-Jihadis \'Orang yang Berkesan\'"

Posting Komentar