Laporan wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadinya kembali Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap anggota DPR turut ditanggapi oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dia menyatakan, tidak ada efek jera yang dialami oleh anggota DPR maupun para politisi.
Baca: Kasus Pelaporan Bocah Tewas di Monas Telah Sampai Tahap Penyidikan
"Karena sejak awal nalarnya itu memang nalar rente, jadi masuk politik yang dikejar itu rente. Politik seperti laha untuk memburu rente atau uang haram," ucap Dahnil di Jakarta, Sabtu (5/5/2018).
Kemudian Dahnil mengaku tidak kesal jika ada media yang ngeledek koruptor yang tertangkap.
"Saya sih enggak kesal ya kalau ada teman-teman media yang ngeledek koruptor yang tertangkap, itu bagian dari ekspresi kemarahan sosial terhadap koruptor," tegas Dahnil.
Kalau perlu, tambahnya, menghukum partai bila ada partai yang tidak memiliki sikap tegas kepada anggotanya yang terlibat korupsi.
Baca: Ini Daftar 31 Penyelenggara Umrah Resmi yang Baru Diterbitkan Kemenag
Disinggung dengan hukuman mati sebagai efek jera untuk koruptor, Dahnil menganggap bahwa koruptor lebih takut jika tidak disolatkan jenazahnya, karena dia pernah mendorong untuk adanya fatwa supaya MUI, Muhammadiyah, dan NU haram menyolatkan jenazah koruptor.
"Ada hadisnya kok, Rosul pernah menolak menyolatkan jenazah sahabat yang berperilaku koruptif dan ini bisa terjadi di umat muslim," sambung Dahnil.
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/05/05/tanggapi-ott-kpk-dahnil-anzar-simanjuntak-harus-ada-ekspresi-kemarahan-sosial-dari-publik
0 Response to "Tanggapi OTT KPK, Dahnil Anzar Simanjuntak: Harus Ada Ekspresi Kemarahan Sosial Dari Publik"
Posting Komentar