TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri farmasi menjadi salah satu prioritas sektor yang ditingkatkan di tahun 2018 karena dianggap telah memberikan kontribusi signifikan dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Pada tahun 2017 tercatat industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional tumbuh sebesar 6,85 persen dan memberikan kontribusi sebesar 0,48 persen, dengan nilai investasi yang meningkat sebesar 35,65 persen.
Pada tahun yang sama, penambahan investasi di sektor farmasi telah mencapai Rp5,8 triliun.
Performa sektor industri farmasi ini didukung oleh Inpres Nomor 6 Tahun 2016 mengenai Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing industri farmasi dan alat kesehatan.
Dalam mencapai tujuan tersebut, diperlukan industri farmasi yang inovatif, penguasaan teknologi yang optimal, serta memenuhi kebutuhan obat terjangkau dan menyediakan bahan baku obat di masa mendatang.
Kendrariadi Suhanda, Ketua Umum Pharma Materials Management Club (PMMC) mengungkapkan, Industri farmasi merespon positif terhadap Inpres No.6 / 2016 tersebut karena pada dasarnya Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor industri farmasi dengan sumber daya alam yang mampu mendukung proses produksi.
"Inpres ini memberikan peluang bagi pelaku industri farmasi dan alat kesehatan yang mendorong mereka berinovasi untuk produksi bahan baku, kemasan, mengembangkan riset dan teknologi, serta kemitraan strategis dengan para profesional industri farmasi yang saling bersinergi," kata Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia ini.
Tidak hanya bahan baku obat kimia, pemerintah juga mendorong bahan baku obat berbahan dasar alam (herbal) untuk mencapai kemandirian bahan baku obat yang saat ini masih sangat tergantung impor.
Baca: Kemenlu RI Dorong Pengiriman Buah Tropis dan Produk Farmasi Indonesia ke Ukraina
Irwan Hidayat, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mengungkapkan, melalui riset dan proses produksi yang memenuhi standar, bahan baku herbal adalah alternatif yang diperhitungkan untuk membentuk industri farmasi Indonesia yang inovatif.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/03/20/industri-farmasi-berkontribusi-signifikan-bagi-perkembangan-ekonomi-indonesia
0 Response to "Industri Farmasi Berkontribusi Signifikan Bagi Perkembangan Ekonomi Indonesia"
Posting Komentar