Pelecehan Kekuasaan Terhadap Atlet Gulat Jepang Akhirnya Terbukti Diumumkan Komisi Kepentingan Umum

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Komisi Kepentingan Umum Jepang yang dibentuk kantor PM Jepang secara profesional netral mewakili masyarakat mengumumkan Jumat ini (27/4/2018) bahwa Federasi Gulat Jepang bersalah terutama Direkturnya, Kazuhito Sakae, terbukti telah melakukan pelecehan terhadap atlet gulat pemegang dua medali emas Olimpiade Kaori Icho.

"Dari hasil penelitian dan survei yang kami lakukan memang terbukti pihak federasi gulat Jepang telah bersalah melakukan pelecehan kekuasaan terhadap atlet Icho dan kami meminta agar federasi membuat laporan perbaikan federasi tersebut agar tak terulang lagi kejadian serupa di masa datang, selambatnya akhir Mei 2018," papar Tohru Yamashita, Ketua Komisi tersebut Jumat ini (27/4/2018).

Yoshinori Sadayuto, pengacara Icho juga bersyukur atas keputusan komisi tersebut, "Terima kasih kepada komisi yang telah menjalankan pekerjaannya dengan baik dan hasilnya sesuai dengan apa yang memang kami harapkan dan semoga dapat ditindaklanjuti lebih lanjut oleh pihak federasi nantinya," paparnya.

Dirjen Olahraga JepangSuzuki juga memerintahkan pihak Federasi khususnya Ketua Umum Tomiaki Fukuda agar segera memenuhi semua permintaan pihak komisi tersebut sehingga perbaikan olahraga gulat di Jepang dapat berjalan dengan lebih baik lagi.

Fukuda sendiri diberitakan beberapa media Jepang punya relasi cukup dekat sekali dengan pimpinan mafia Jepang (yakuza) dengan makan dan minum seringkali bersama-sama mereka termasuk almarhum Takao Oishi orang nomor dua Yamaguchigumi di masa hidupnya.

Kazuhito Sakae, adalah direktur federasi dan tokoh kunci dalam lingkaran gulat perempuan. Tomiaki Fukuda, ketua federasi, meminta maaf atas pelecehan itu.

Menurut laporan ke kantor PM Jepang, Sakae mengatakan kepada Icho, "Beraninya kau bergulat di depanku."

Laporan itu juga mencatat masalah yang terkait dengan pemilihan atlet untuk Asian Games 2010 di Guangzhou, China, di mana Icho akhirnya tidak bisa berpartisipasi.

Laporan diajulan pada bulan Januari 2018 dengan isi antara lain bahwa Sakae mulai melecehkan Icho setelah dia memindahkan basis pelatihannya ke Tokyo dari perfektur Aichi melawan keinginan Sakae, setelah memenangkan medali emas Olimpiade berturut-turut pada tahun 2004. dan 2008.

Sakae memerintahkan pelatih Icho, Chikara Tanabe, untuk berhenti bekerja membantu Icho ketika dia pergi ke Rusia untuk kejuaraan dunia 2010. Ketika dia menolak, Sakae menyuruhnya untuk berhenti jika dia tidak bisa mengikuti perintah Sakae.

Direktur pengembangan Sakae juga diduga melecehkan Icho dengan mencegahnya menggunakan fasilitas pelatihan Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo sesaat sebelum Olimpiade Rio 2016, di mana ia menjadi atlet wanita pertama yang memenangkan empat gelar Olimpiade berturut-turut dalam satu acara.

Menteri Olahraga Yoshimasa Hayashi mengatakan pada konferensi pers Jumat, "Jika keluhan pelecehan itu benar, saya yakin federasi akan dengan cepat mengambil tindakan yang tepat."

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/internasional/2018/04/27/pelecehan-kekuasaan-terhadap-atlet-gulat-jepang-akhirnya-terbukti-diumumkan-komisi-kepentingan-umum

0 Response to "Pelecehan Kekuasaan Terhadap Atlet Gulat Jepang Akhirnya Terbukti Diumumkan Komisi Kepentingan Umum"

Posting Komentar