Laporan Reporter Warta Kota, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan meluruskan tentang informasi tentang kematian seorang pelajar, AH (16).
Menurut Stefanus, AH tewas disebabkan karena aksi dua kelompok pelajar, bukan aksi geng motor di Fly Over Permata Hijau, Jakarta Selatan, Sabtu (1/9/2018).
Stefanus menyatakan, korban tewas setelah terlibat aksi tawuran antar- pelajar.
"Jadi tidak benar korban diikuti dari Bulungan terus dibacok. Itu tawuran. Mereka itu dua kelompok yang sebelumnya sudah janjian untuk tawuran," kata AKBP Stefanus di Kebayoran Baru, Senin (3/9/2018).
Stefanus membantah penyerangan itu adalah aksi geng motor seperti yang diberitakan sebelumnya.
Dia mengatakan bahwa antara korban dan pelaku, sengaja bertemu untuk berkelahi. Keduanya kelompok membuat janji di Instagram.
Baca: Bikin Macet, Dishub Tangsel Akhirnya Kembali Mmebuka Putaran Balik di Ciputat
"Mereka janjian lewat Instagram. Kelompok ini kan ada grupnya. Nantangnya di Instagram," katanya.
Antara pelaku dan korban, kata Stefanus, diminta saling membawa anggota gengnya masing-masing.
Kedua kubu diketahui masih duduk di bangku SMA. Korban berasal dari sekolah swasta di Jakarta Barat. Sedangkan lawannya berasal dari gabungan sekolah di Jakarta Selatan.
Sejauh ini polisi baru mengamankan 11 terduga pelaku. Mereka masih berstatus pelajar dan di bawah usia 17 tahun.
"Yang terlibat banyak, ada 30-an. Kami lagi pilah-pilah, ada yang bawa celurit, ada yang bawa air keras," kata Stefanus.
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/09/03/positif-pelajar-yang-tewas-di-permata-hijau-karena-tawuran-bukan-korban-begal
0 Response to "Positif, Pelajar yang Tewas di Permata Hijau karena Tawuran, Bukan Korban Begal"
Posting Komentar