TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf membantah isu soal prasasti yang ditandatangani oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada 2011 di Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat, akan dirobohkan.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Hasto Kristiyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo fokus pada pembangunan yang berkesinambungan.
Ia pun membantah, prasasti di Bandara Lombok, yang kini bernama Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, akan dirobohkan oleh Presiden Jokowi.
"Kepemimpinan pak Jokowi, itu berkesinambungan. Jadi kita enggak model roboh-merobohkan," ujar Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).
Menurut Hasto, isu soal perobohan prasasti di Bandara Lombok pun hoaks yang berhembus jelang Pilpres 2019. Sama halnya seperti tabloid Obor Rakyat yang berhembus jelang Pilpres 2014.
"Kita enggak model buat Obor Rakyat," ucap Hasto. "Jadi kami berkampanye yang berkeadaban, membangun Indonesia. Masa berkampanye merobohkan," ujarnya.
Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, tengah ramai diperbincangkan. Terkait keputusan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mengubah nama bandara menjadi Zainuddin Abdul Madjid.
Keputusan Budi mengubah nama Bandara Internasional Lombok disampaikan dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1421 Tahun 2018.
Yang bereaksi dari keputusan Budi adalah Partai Demokrat. Sebab, mereka khawatir rezim Jokowi bakal melepas prasasti peresmian diteken Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, tujuh tahun lalu.
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/09/13/kubu-jokowi-bantah-prasasti-sby-di-bandara-lombok-akan-dirobohkan
0 Response to "Kubu Jokowi Bantah Prasasti 'SBY' di Bandara Lombok Akan Dirobohkan"
Posting Komentar